Minggu, 27 Desember 2009

kabar terkini

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam, Sumatra Barat (Sumbar) hingga kini masih memberlakukan tanggap darurat pascagempa 30 September 2009 karena ratusan kepala keluarga (KK) pada daerah bencana di Agam masih mengungsi.

Jika di kabupaten/kota lainnya di Sumbar masa tanggap darurat telah berakhir pada akhir November 2009, namun khusus di Agam masa tanggap darurat masih diberlakukan hingga kini, kata Asisten II Pemkab Agam, Junaidi di Padang, Sabtu.

Masih diberlakukannya tanggap darurat, menurut dia, karena pascatanah longsor yang terjadi di perbukitan leter W di pinggir Danau Maninjau sehari setelah gempa 7.9 skala Richter hingga kini 655 kepala keluarga dari daerah terkena bencana masih mengungsi.

Warga tersebut berasal dari Jorong (kampung) Galapuang sebanyak 158 KK, Jorong Muko Jalan (123), Jorong Pandan (230) dan Jorong Batu Nanggai (144).

Empat kampung itu dilanda tanah longsor dan beberapa kali terjadi longsor dari perbukitan leter W susulan pascagempa 30 September 2009, menyebabkan ratusan rumah dan bangunan masyarakat rusak binasa, sehingga para warga mengungsi ke lokasi pengungsian hingga saat ini.

Selama warga masih mengungsi, maka selama itu pemerintah memberikan bantuan kebutuhan sehari-hari sesuai standar dalam masa tanggap darurat.

Hingga kini mereka masih mengungsi di lokasi pengungsi Jorong Sungai Batang dan menempati ratusan tenda yang dibangun pemerintah daerah dan bantuan lembaga kemanusiaan baik dari dalam maupun luar negeri, tambahnya.

Sedangkan empat jorong yang mereka tinggalkan hingga kini tetap kosong dan dinyatakan dilarang untuk ditempati kembali oleh warga karena dinilai sangat rawan akan longsor susulan.

Menurut rencana warga pengungsian tersebut akan dipindahkan ke daerah transmigrasi lokal di kabupaten lain di Sumbar dan proses tengah dilakukan oleh Pemkab Agam dan pihak terkait lainnya. Kabupaten Agam, merupakan daerah terparah ke tiga di Sumbar yang terkena gempa 7,9 SR diikuti tanah longsor.

Akibat bencana ini, sebanyak 80 warga Agam meninggal dunia, 90 orang luka berat dan 47 orang luka ringan. Bencana tersebut juga menyebabkan 12.634 unit rumah warga rusak berat, 3.653 unit rusak sedang dan 2.862 unit rusak ringan.

Kerugian materi akibat gempa dan tanah longsor di Agam ditaksir mencapai Rp460 miliar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar